Di sebuah geladak pantai yang berteruhkan debu
Di antara nyiuran pohon kelapa yang melambai - lambai
Di pasir putih yang memantulkan kibasan cahaya matahari
Aku menunggu mu
-.-
Abang ......
Dulu kita pernah berjanji akan menggapai mimpi
Mendirikan benteng hati di gundukan bebatuan jiwa
Menyemainya lewat lautan asmara dewa
-.-
Wanita itu bergumam
Berseliweran memecah buih buih ombak
Menatap kosong pada kilauan siluet senja
Yang pendar cahaya nya menyepuh rarakan mega menjadi magenta
-.-
Abang ......
Batas penantian ku tak terbatas
Tak lekang di makan kubangan waktu
Tak terbilas oleh gerusan zaman
-.-
Wanita itu masih saja menunggu
Siang - malam menanti sang pujaan
Tak perduli tatapan setiap orang yang berlalu lalang
-.-
Abang .....
Aku akan setia menunggu mu pulang dari perantauan
-.-
Waktu terus berdetak
Tak terasa 30 purnama telah terlewatkan dengan sebuah penantian
nb : Di sebuah kota besar seorang laki - laki tidur mendengkur di pelukan isteri baru nya.
Thursday, May 10, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment