Aku menemuimu
Di sisi badai dan kekelaman kabut
Lalu kita akan bercerita
Tentang seberapa tebal debu yang menghujam tubuh
Rongga ini hanyalah sebuah ruang
Yang kadang memompa hari kita di persimpangan
Mencoba mengejar bait – bait mimpi
Walau terkadang itu hanyalah sebuah fatamorgana
Lalu akan ku basuh sayatan – sayatan duka mu
Lewat tatapan mata dan sebidang bahu yang dapat kau singgahi
Meski terkadang kita lupa
Kekelaman adalah sebuah batu cadas untuk menempuh kemaknaan hidup
Akhirnya …….
Bersabarlah kita
Menyusuri telapak telapak kehidupan yang pernah kita bersama memahatnya.
Malam memekat
Hanya segaris bayang mengaburkan pandangan
Kau pun tertidur
Dalam damai dan ketenangan di sisi pembaringanku.
Wednesday, May 9, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment