Ku temui dirimu di sisi badai
Berjelaga ku menyelusuri padang safana hari
Mendamba oase kesegaran
Di tengah padang pasir hidup kering kerontang
Aku menemui mu
Di sisi celah waktu yang tertiba hadir menjelma
Sebuah perjumpaan tiba tiba
Namun menorehkan seperih luka yang akan menganga hingga akhir masa
Kau mengejekku
Atas sebuah kekeliruan yang pernah terhadir olehku di masa silam
Menguak kembali luka lama
Hingga aku meremuk redam dalam kehampaan dan kerinduan yang menikam nikam
Menghantui dalam penyesalan di setiap ketinggian malam
Namun kau tak pernah mau perduli .....
Kau menghinaku
Dan memampangkan kemesraan dengannya di depan ku
Membuat gejolak kecumburuan ini menggelora
Dan kau pun tertawa penuh linangan kemenangan
Andaikan kau mau mengerti kerinduan ku .......
Waktu merambat di penghujung senja
Aku duduk termenung di sisi dermaga
Kau pergi dengan seutas senyum penuh manis kemenangan
Dengan pandangan satire terhadapku di penuhi ejekan
Mungkin kau menang bahagia melihat ku menderita
Mungkin kau tertawa melihat ku jatuh dalam kubangan hampa
Malam memekat
Dan aku pun mulai memapah kaki ku
Sebuah perasaan ku penuh keindahan pun hadir tiba - tiba menjelma dalam sanubari
Bahwa di balik kebencian mu kau selama ini memikirkan ku dalam pembalasan dendam yang tak berujung
-.-
..............
Cinta kadang bermakna dalam sebuah misteri kebencian dan perasaan dendam
..............
Wednesday, December 26, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment