Wednesday, December 26, 2007

Praduga Tak Bersyarat

Pikirmu aku adalah seteguh karang di pesisir pantai
Yang begitu kokoh menerima hujaman gelombang
Padahal aku hanyalah butiran butiran debu yang mudah terurai

Pikirmu aku sang Cassanova Cinta
Yang begitu mudahnya mendapatkan limpahan relungan asmara
Padahal nurani ku pernah tersayat oleh goresan luka

Pikirmu jiwa ku selalu tentram damai
Tak bergejolak, sunyi senyap dalam kediaman
Padahal aku berteruh awan kabut mendung yang terkadang menghinggap

Aku hanyalah manusia biasa
Pernah merasakan kepahitan dan kekelaman
Pernah merasakan kesunyian dan sebuah pengkhianatan
Dan gejolak kerinduan yang meremuk redamkan perasaan di setiap ketinggian malam

Namun hidup ini adalah sebuah karunia terindah
Rahmat Sang Pencipta bagi khalayak manusia
Menjelujurkan kedewasaan lewat setiap suka dan duka
Hingga kita menemukan sebaitmakna hikmah dari setiap kejadian nya

Maka marilah kita bersama
Saling menggenggam rasa lewat genggaman tulus persahabatan
Merangkul derita dengan ketabahan
Dan menjalaninya dengan kebuah pemahaman pendewasaan

Tuangkan lah derita mu
Hujamkanlah kepedihanmu
Karena aku akan selalu ada di hatimu
Menemanimu melewati perjalanan duri duri kehidupan

Aku hanya manusia biasa
Pernah merasakan kepahitan dan kekelaman
Pernah merasakan kesunyian dan sebuah pengkhianatan
Namun aku tak pernah menyesal
Karena keterpurukan adalah sebuah metafora dalam kehidupan

0 comments:

Template Designed by Douglas Bowman - Updated to New Blogger by: Blogger Team
Modified for 3-Column Layout by Hoctro